Tekonologi Hybrid yang Banyak Digunakan di Industri Mobil

Posted by

Teknologi hybrid pada mobil secara sederhana bisa dikatakan sebagai gabungan dari dua jenis sumber tenaga, yakni mesin dan motor listrik. Dengan melakukan kombinasi ini, diharapkan kendaraan akan lebih bertenaga, hemat bahan bakar, dan minim emisi. 

Namun sebenarnya, teknologi hybrid pada mobil tidak sesederhana itu. Sistem kerja tersebut melibatkan berbagai komponen yang saling berkesinambungan dalam menjaga efektifitas kerja kedua sumber energi tersebut. 

Padahal, berdasarkan rangkaian cara kerjanya, teknologi hybrid pada mobil mempunyai beberapa jenis. Secara umum ada 4 jenis mesin hybrid yaitu mild hybrid, serial hybrid, parallel hybrid dan serial-parallel hybrid. Meski, komponen utamanya selalu sama, yakni berupa mesin konvensional, motor listrik, dan baterai.

Apa Saja Jenis Teknologi HybrId pada Mobil?

  1. Mild hybrid 

Komponen mild hybrid sama dengan hybrid. Hanya saja yang membedakan adalah motor listrik yang terpasang tidak mampu menjadi satu-satunya sumber tenaga pada sebuah kendaraan. Hal ini dikarenakan mild hybrid dibekali baterai yang jauh lebih kecil dibandingkan full hybrid yang hanya sekitar 48 volt. 

Baterai kecil ini tentu saja tidak akan bisa mengemudikan mobil sendirian. Namun, baterai dapat menambah tenaga bersama dengan mesin konvensional saat mobil berakselerasi atau memulai jalan. 

Nah, saat ini cukup banyak mobil yang mengadopsi mild hybrid, salah satunya Suzuki Ertiga Hybrid yang diluncurkan hari ini. Selain itu ada juga Audy A6 Hybrid 2012, Honda CR-Z 2007, Suzuki Baleno SHVS 2016, Peugeot 508 RXH 2014, Renault Scenic Hybrid Assist 2017, Audi A6 Hybrid 2012 dan lain sebagainya.

  1. Serial Hybrid

Sedangkan Serial Hybrid merupakan teknologi paling sederhana dalam teknologi hybrid. Ini karena pekerjaan rangkaian adalah yang paling sederhana. Sumber tenaga penggerak pada mobil hybrid serial adalah motor full elektrik yang digerakkan oleh baterai berkapasitas besar. 

Sedangkan mesin konvensional hanya bertugas mengisi baterai saat dibutuhkan. Jadi, biasanya mesin yang disematkan pada mobil hybrid serial ini memang berkapasitas kecil yang penting digunakan untuk mengisi baterai. 

Kerangka hybrid ini sangat sederhana, dan diterapkan pada beberapa mobil yang ada di pasaran, salah satunya adalah Nissan Kick e-Power. Selain itu, seri hybrid juga diterapkan pada Chevy Volt dan Toyota Raize Hybrid.

  1. Hybrid paralel 

Sedangkan hybrid paralel merupakan kombinasi dari mesin konvensional dan motor listrik atas dasar paten, namun tidak dapat dipisahkan. Jadi, keduanya selalu bekerja bersama-sama sehingga biasanya dilengkapi dengan baterai yang lebih kecil. 

Baik mobil melaju kencang, berjalan lambat atau terjebak macet, kedua komponen ini selalu bekerja. Hanya saja terkadang pada kecepatan rendah mesin konvensional menyalurkan tenaganya untuk mengisi baterai layaknya alternator pada kendaraan biasa. 

Konsep hybrid ini juga diterapkan pada beberapa mobil yang ada di pasaran seperti Honda Insight, Civic, Accord. Honda menamakan paralel hybrid ini sebagai Integrated Motor Assist (IMA). Selain Honda, beberapa produk dari BMW dan Mercedes Benz juga menggunakan konsep hybrid paralel ini.

  1. Hybrid serial-paralel

Hybrid serial-paralel terakhir, ini konsep paling irit. Hal ini dikarenakan mesin konvensional dan motor listrik dapat bekerja secara terpisah. Saat putaran rendah, motor listrik menjadi satu-satunya sumber tenaga bagi sebuah kendaraan. 

Sedangkan pada kecepatan sedang hanya mengandalkan putaran mesin konvensional sebagai sumber tenaga. Jadi, antara mesin dan motor listrik ada pengaturan kapan motor listrik harus bekerja sebagai tenaga kendaraan, kapan mesin harus bekerja sebagai tenaga kendaraan, dan kapan harus bekerja secara bersamaan.